Faktor - aktor yang memengaruhi korosi
A. Tujuan
Penelitian
Untuk mengetahui
faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya korosi besi.
B. Landasan
Teori
Korosi adalah
kerusakan atau degradasi logam akibat
reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di
lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam
bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim
adalah perkaratan besi.
Reaksi
reduksi oksidasi merupakan reaksi yang disertai pertukaran elektron antara
pereaksi, yang menyebabkan keadaan oksidasi berubah. Dari sejarahnya, istilah
oksidasi diterapkan untuk proses-proses dimana oksigen diambil oleh suatu zat.
Maka reduksi dianggap sebagai proses dimana oksigen diambil dari dalam suatu
zat. Kemudian pengangkapan hidrogen juga disebut reduksi, sehingga kehilangan
hidrogen harus disebut dengan oksidasi.
Korosi dapat
digambarkan sebagai sel galvanik yang mempunyai hubungan pendek dimana beberapa
daerah permukaan logam bertindak sebagai katoda dan lainnya sebagai anoda, dan
rangkaian listrik dilengkapi oleh aliran elektron menuju besi itu sendiri.
Pada
peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat
logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah
Fe2O3.xH2O, suatu zat padat yang berwarna
coklat-merah.
Korosi
merupakan proses elektrokimia. Pada
korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.
Fe(s)<--> Fe2+(aq)
+ 2e
Elektron yang dibebaskan di anode
mengalir ke bagian lain dari besi itu yang bertindak sebagai katode, di mana
oksigen tereduksi.
O2(g) + 4H+(aq)
+ 4e <--> 2H2O(l)
Atau
O2(g) + 2H2O(l)
+ 4e <--> 4OH-(aq)
Ion besi(II)
yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III) yang
kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat besi. Mengenai bagian
mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak
sebagai katode, bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau
perbedaan rapatan logam itu.
Besi yang
murni adalah logam yang berwarna putih perak yang kukuh dan liat. Ia melebur
pada suhu 1535oC. Jarang terdapat besi komersial yang murni,
biasanya besi
mengandung sejumlah kecil karbida, silsida, fosfida, dan sulfida
dari besi, serta sedikit grafit. Zat-zat pencemar ini memainkan peranan penting
dalam kekuatan struktur besi. Berbeda dengan tembaga, tembaga adalah logam
merah muda, yang lunak, dapat ditempa, dan liat. Melebur pada 1038o+C.
Karena potensial elektroda standarnya positif, ia tidak larut dalam asam
klorida dan asam sulfat encer, meskipun dengan adanya oksigen ia bisa larut
sedikit (Svehla, 1990).
Deret
Volta dan hukum Nernst akan
membantu untuk dapat mengetahui kemungkinan terjadinya korosi. Kecepatan korosi
sangat tergantung pada banyak faktor, seperti ada atau tidaknya lapisan oksida,
karena lapisan oksida dapat menghalangi beda potensial terhadap elektrode lainnya
yang akan sangat berbeda bila masih bersih dari oksida.
Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi suatu logam dapat terkorosi dan kecepatan laju korosi
suatu logam. Suatu logam yang sama belum tentu mengalami kasus korosi yang sama
pula pada lingkungan yang berbeda. Begitu juga dua logam pada kondisi
lingkungan yang sama tetapi jenis materialnya berbeda, belum tentu mengalami
korosi yanga sama. Dari hal tersebut, maka dapat dikatakan bahwa terdapat dua
faktor yang dapat mempengaruhi korosi suatu logam, yaitu faktor metalurgi dan
faktor lingkungan.
1.
Faktor Metalurgi
Faktor
metalurgi adalah pada material itu sendiri.
a.
Jenis logam dan paduannya
b.
Morfologi dan homogenitas
c.
Perlakuan panas
d.
Sifat mampu fabrikasi dan pemesinan
2.
Faktor
Lingkungan
Faktor-faktor
lingkungan yang dapat mempengaruhi korosi antara lain:
a.
Komposisi kimia
b.
Konsentrasi
c.
Temperatur
d.
Gas, cair atau padat
e.
Kondisi biologi
C. Alat dan
bahan
1.
Gelas akua bening sebanyak 8 buah
2.
Paku besi yang tidak berkarat sebanyak 8 buah
3.
Plastic bening dan karet gelang
4.
Air
5.
Larutan HCl 0.1 M
D. Cara kerja
1.
Susunlah rangkaian percobaan
dengan 8 buah gelas plastic seperti gambar berikut:
2. Amati
keadaan paku setiap hari selama 2 minggu
3. Catatlah setiap perubahan yang terjadi
E. Hasil Pengamatan
Pengkondisian Objek
Label gelas
|
Pengkondisian
|
A
|
Paku diletakkan di dalam gelas terbuka (tanpa air)
|
B
|
Paku diletakkan di dalam gelas terbuka berisi air dan paku dibiarkan
tenggelam seluruhnya.
|
C
|
Paku diletakkan di dalam gelas terbuka berisi air, tetapi posisi paku
diatur sedemikian rupa sehingga paku hanya terendam sebagian.
|
D
|
Paku diletakkan dalam gelas terbuka berisi larutan HCl dan paku dibiarkan
dalam keadaan tenggelam
|
E
|
Paku diletakkan dalam gelas kosong yang tertutup
|
F
|
Paku diletakkan dalam gelas tertutup berisi air dan paku dibiarkan
tenggelam.
|
G
|
Paku diletakkan dalam gelas tertutup berisi air, akan tetapi posisi paku
diatur sedemikian rupa sehingga paku hanya terendam sebagian.
|
H
|
Paku diletakkan dalam gelas tertutup berisi larutan HCl
|
HARI KE-1
Label Gelas
|
KEADAAN OBJEK YANG DIAMATI
|
A
|
Tidak terjadi perkaratan pada paku. Paku belum terjadi perubahan apapun.
|
B
|
Terjadi sedikit perkaratan. Sebagian karat menempel pada paku. Warna air
mulai berubah menjadi kuning kecoklatan.
|
C
|
Mulai terjadi perkaratan pada bagian yang terendam air, sedangkan bagian
yang tidak terendam masih dalam kondisi awalnya. Air mulai berubah menjadi
kekuningan
|
D
|
Paku berkarat warna hitam. Air cuka masih dalam keadaan bening.
|
E
|
belum terjadi perkaratan.
|
F
|
Mulai terjadi perkaratan. Sebagian karat menempel pada paku. Air mulai
berubah menjadi kuning kecoklatan, tetapi warna air lebih muda jika
dibandingkan dengan gelas B
|
G
|
Terjadi sedikit perkaratan pada bagian yang terendam. Air berubah warna
namun lebih muda jika dibandingkan dengan gelas C.
|
H
|
Tidak terjadi perkaratan. Paku terlihat sangat bersih dan seperti baru.
Paku terlihat lebih bersih dari pada paku D.
|
v HARI KE-2, KE-9,KE-10 DAN
HARI KE-11 TIDAK MELAKUKAN PENGAMATAN
Hari ke-3
Label Gelas
|
KEADAAN OBJEK YANG DIAMATI
|
A
|
Bercak-bercak karat mulai terlihat pada paku.
|
B
|
Warna air semakin coklat. Karat pada paku semakin banyak. Terlihat
sedikit endapan karat pada dasar gelas.
|
C
|
Pada bagian yang terendam karat semakin banyak dan warna air terlihat
semakin tua karena karat yang larut dalam air semakin banyak. Pada bagian
yang tidak terendam mulai tampak sedikit bercak-bercak karat.
|
D
|
Paku terlihat semakin hitam dan warnanya terlihat sedikit mengalami
penuaan
|
E
|
Bintik-bintik karat mulai tampak pada paku.
|
F
|
Karat semakin bertambah banyak,tapi hanya sebagiannya saja. Warna air
semakin tua dan terlihat sedikit endapan karat pada dasar gelas.
|
G
|
Bagian yang tidak terendam sudah mulai mengalami sedikit perkaratan. Pada
bagian yang terendam, karat semakin banyak sehingga menyebabkan warna air
semakin berwarna coklat.
|
H
|
Paku terlihat semakin menghitam dari pada D.
|
Hari ke-4
Label Gelas
|
KEADAAN OBJEK YANG DIAMATI
|
A
|
Karat mulai menyebar hampir keseluruh bagian paku, tetapi masih berupa bintik-bintik.
|
B
|
Karat semakin banyak. Warna air semakin coklat. Endapan karat di dasar
gelas mulai bertambah.
|
C
|
Karat yang menempel pada paku yang terendam maupun karat yang larut dalam
air semakin bertambah banyak. Warna air semakin mencoklat. Pada bagian yang
tidak terendam mengalami pertambahan karat juga.
|
D
|
Paku terlihat semakin hitam. Tak ada ditemukan karat.
|
E
|
Karat bertambah banyak dan menyebar keseluruh bagian paku. Namun tidak
terlalu jelas terlihat karena masih berupa bintik-bintik.
|
F
|
Karat sebagian. Air semakin coklat pekat. Endapan pada dasar gelas juga
semakin banyak.
|
G
|
Pada bagian yang tidak terendam karat mulai semakin tampak bintik-bintik
perkaratan. Pada bagian yang terendam karat semakin banyak dan karat yang
larut dalam air pun juga semakin banyak, mulai terlihat sedikit endapan karat
pada dasar gelas.
|
H
|
Paku semakin menghitam. Air semakin berwarna coklat tua bening
|
Hari ke-5
Label Gelas
|
KEADAAN OBJEK YANG DIAMATI
|
A
|
Karat terlihat semakin jelas dan semakin banyak
|
B
|
Karat semakin banyak. Warna air semakin coklat dan air mulai terlihat pekat.
endapan pada dasar gelas semakin banyak.
|
C
|
Karat pada bagian yang terendam semakin bertambah banyak. Air mulai
sedikit memekat. Warna air semakin coklat. Endapan pada dasar gelas sudah
terlihat.
|
D
|
Paku semakin menghitam. Air berwarna gelap tapi bening.
|
E
|
Karat mulai bertambah dan terlihat semakin jelas.
|
F
|
Karat semakin bertambah banyak. Warna air semakin coklat. Air mulai
terlihat pekat. Endapan pada dasar gelas semakin bertambah.
|
G
|
Pertambahan karat terjadi pada bagian yang terendam tapi hanya di satu
sisi.Air semakin coklat dan endapan pada dasar gelas mulai semakin tampak.
|
H
|
Paku terlihat makin hitam. Air lebih gelap dari sebelumnya
|
Hari ke-6
Label Gelas
|
KEADAAN OBJEK YANG DIAMATI
|
A
|
Karat
semakin banyak
|
B
|
Karat
semakin bertambah banyak. Warna air semakin coklat dan air mulai terlihat
semakin memekat. Endapan pada dasar gelas juga semakin banyak.
|
C
|
Karat pada
bagian yang terendam maupun yang tidak terendam semakin bertambah banyak. Air
mulai semakin memekat. Warna air semakin coklat dan terlihat kotor. Endapan
pada dasar gelas mulai bertambah.
|
D
|
Paku
semakin menghitam, warna air semakin hitam
|
E
|
Karat
semakin jelas dan bertambah pada seluruh bagian paku
|
F
|
Karat
semakin bertambah banyak. Warna air semakin coklat dan terlihat kotor. Air
mulai memekat. Endapan pada dasar gelas semakin bertambah.
|
G
|
Perkaratan
semakin bertambah pada bagian yang terendam maupun yang tidak terendam. Air
semakin coklat. Endapan juga terlihat semakin banyak. Air memekat.
|
H
|
Paku terlihat
semakin hitam dari pada D.
|
HARI KE-7
Label Gelas
|
KEADAAN OBJEK YANG DIAMATI
|
A
|
Karat
terlihat semakin banyak pada seluruh permukaan paku, tetapi karat yang
terbentuk ini masih berupa lapisan tipis.
|
B
|
Karat
semakin bertambah banyak dibagian atas,sedangkan disisi bawah mulai tertutupi
karatan.dan warna air semakin coklat pekat. Endapan pada dasar gelas juga
semakin banyak.
|
C
|
Karat pada
bagian yang terendam maupun yang tidak terendam semakin bertambah banyak. Air
semakin memekat. Warna air semakin coklat dan tampak kotor. Endapan pada
dasar gelas semakin bertambah.
|
D
|
Paku
terlihat semakin gelap dan warnanya juga menjadi semakin hitam
|
E
|
Paku
semakin terlihat jelas dan juga bertambah banyak karatannya
|
F
|
Sama
dengan B, tetapi endapannya sedikit
|
G
|
Perkaratan
semakin bertambah banyak, namun disebagian sisi saja.Air semakin coklat dan
nampak kotor. Endapan juga terlihat semakin banyak. Air semakin pekat.
|
H
|
Paku menghitam
dan lebih gelap dari pada D
|
HARI KE-8
Label Gelas
|
KEADAAN OBJEK YANG DIAMATI
|
A
|
Karat
terlihat semakin banyak dan membentuk lapisan yang cukup tebal pada beberapa
bagian paku
|
B
|
Karat
semakin bertambah banyak. Warna air semakin coklat dan air semakin pekat.
Endapan karat pada dasar gelas juga bertambah tebal. Paku terlihat semakin
keropos.
|
C
|
Karat pada
bagian yang terendam maupun yang tidak terendam semakin bertambah banyak dari
hari sebelumnya. Air terlihat semakin pekat. Warna air semakin coklat dan
tampak kotor. Endapan pada dasar gelas semakin bertambah banyak dan tebal.
Paku semakin keropos.
|
D
|
Warna paku
terlihat semakin hitam dari hari sebelumnya.
|
E
|
Karat pada
paku semakin banyak dan membentuk lapisan yang agak tebal pada beberapa
bagian paku
|
F
|
Karat
semakin bertambah banyak pada bagian yang terendam maupun yang tidak
terendam. Warna air semakin coklat dan kotor. Endapan karat semakin banyak. Paku terlihat semakin
keropos.
|
G
|
Perkaratan
terjadi pada seluruh bagian paku, baik yang terendam maupun yang tidak
terendam. Air semakin coklat, pekat dan tampak kotor. Endapan semakin banyak.
Paku keropos.
|
H
|
Warna paku
semakin hitam dan tak ada karat.
|
Hari
ke-12
Label Gelas
|
KEADAAN OBJEK YANG DIAMATI
|
A
|
Karat semakin bertambah, hampir meliputi seluruh permukaan paku dan
lapisan tipisnya juga sudah mulai mengalami penebalan.
|
B
|
Karat semakin bertambah banyak. Warna air semakin coklat menyerupai
tanah, air terlihat sangat pekat, dan terlihat sangat kotor. Endapan
menyerupai tanah pun juga semakin banyak pada dasar gelas. Volume air terus
mengalami pengurangan.
|
C
|
Perkaratan terus terjadi pada bagian yang terendam maupun yang tidak
terendam. Air semakin berwarna coklat seperti tanah, sangat pekat, dan kotor.
Volume air terus berkurang dan hanya tinggal setengah volume awal. Endapan di
dasar gelas juga semakin bertambah banyak. Paku nampak sangat keropos dan
mengecil.
|
D
|
Paku terlihat semakin hitam dan warna air terlihat semakin kuning. Volume
terus mengalami pengurangan sehingga ada sebagian paku yang tidak tenggelam
lagi, bagian yang tidak tenggelam ini langsung mengalami perkaratan dengan
sangat cepat.
|
E
|
Karat menutupi seluruh permukaan paku, tetapi kebanyakan masih berupa
lapisan tipis, hanya pada permukaan tertentu saja karat menebal.
|
F
|
Karat terus mengalami pertambahan sementara volume air dan volume paku
terus mengalami pengurangan. Air semakin pekat dan menyerupai air tanah dan
sangat kotor. Endapan pada dasar juga semakin banyak.
|
G
|
Perkaratan juga terus mengalami penambahan. Air semakin pekat, bertambah
coklat menyerupai air tanah dan terbentuk endapan seperti tanah pada dasar
gelas. Volume paku mengalami pengurangan
|
H
|
Paku semakin hitam, dan air terus bertambah kuning dan makin kotor. Volume
air mengalami pengurangan.
|
HARI KE-13
Label Gelas
|
KEADAAN OBJEK YANG DIAMATI
|
A
|
Karat semakin bertambah, lapisan tipisnya juga sudah mengalami penebalan
dan merata hampir ke seluruh permukaan paku.
|
B
|
Karat semakin bertambah banyak. Warna air semakin coklat menyerupai
tanah, air terlihat sangat pekat, dan terlihat sangat kotor. Endapan
menyerupai tanah pun juga semakin banyak pada dasar gelas. Paku terlihat
makin keropos bahkan paku sangat jelas terlihat mengecil dibanding ukuran
awalnya. Volume air terus mengalami pengurangan.
|
C
|
Perkaratan terus terjadi pada bagian yang terendam maupun yang tidak
terendam. Air semakin berwarna coklat seperti tanah, sangat pekat, dan kotor.
Volume air terus berkurang dan hanya tinggal setengah volume awal. Endapan di
dasar gelas juga semakin bertambah banyak. Paku nampak sangat keropos dan
mengecil.
|
D
|
Bagian paku yang muncul ke permukaan mengalami perkaratan yang sangat
cepat. Karat yang muncul berlapis lapis dan sangat tebal.
|
E
|
Karat menutupi seluruh permukaan paku, tetapi kebanyakan masih berupa
lapisan tipis, hanya pada permukaan tertentu saja karat menebal.
|
F
|
Karat terus mengalami pertambahan sementara volume air dan volume paku
terus mengalami pengurangan. Air semakin pekat dan menyerupai air tanah dan
sangat kotor. Endapan pada dasar juga semakin banyak.
|
G
|
Perkaratan juga terus mengalami penambahan. Air semakin pekat, bertambah
coklat menyerupai air tanah dan terbentuk endapan seperti tanah pada dasar
gelas. Volume paku mengalami pengurangan sehingga paku terlihat lebih kecil
terutama pada bagian yang terendam.
|
H
|
Sama seperti gelas D. Karat paling tebal, Karat mulai terdapat keseluruh
bagian paku termasuk ke bagian yang masih terendam. Warna larutan juga
berubah menjadi larutan yang berwarna seperti tanah.
|
HARI KE-14
Label Gelas
|
KEADAAN OBJEK YANG DIAMATI
|
A
|
Karat semakin bertambah, lapisan tipisnya juga sudah mengalami penebalan
dan merata hampir ke seluruh permukaan paku. Warna paku keseluruha berubah
menjadi coklat oranye.
|
B
|
Karat semakin bertambah banyak dan membentuk gumpalan-gumpalan padat.
Warna air semakin coklat menyerupai tanah, air terlihat sangat pekat, dan
terlihat sangat kotor. Endapan menyerupai tanah pun juga semakin banyak pada
dasar gelas. Volume air terus mengalami pengurangan, bahka terlihat mulai
mengering.
|
C
|
Perkaratan terus terjadi pada bagian yang terendam maupun yang tidak
terendam. Air semakin berwarna coklat seperti tanah, sangat pekat, dan sangat
kotor. Volume air terus berkurang dan hampir mengering. Endapan di dasar
gelas juga semakin bertambah banyak. Paku nampak sangat keropos dan mengecil.
|
D
|
Karat yang sangat tebal terbetuk pada seluruh permukaan paku. Karat ini berlapis
lapis sehingga membuat paku terlihat besar tetapi sangat keropos. Air cuka
berubah menjadi larutan karat yang lebih mendekati larutan tanah. Karatnya
jauh lebih kotor dibandingkan karat pada gelas biasa berisi air.
|
E
|
Karat menutupi seluruh permukaan paku, tetapi kebanyakan masih berupa
lapisan tipis, hanya pada permukaan tertentu saja karat menebal.
|
F
|
Karat terus mengalami pertambahan sementara volume air dan volume paku
terus mengalami pengurangan. Air semakin pekat dan menyerupai air tanah dan
sangat kotor. Endapan pada dasar gelas juga semakin banyak dan memadat.
|
G
|
Perkaratan juga terus mengalami penambahan. Air semakin pekat, bertambah
coklat menyerupai air tanah dan terbentuk endapan seperti tanah pada dasar
gelas. Volume paku mengalami pengurangan
|
H
|
Karat terus bertambah banyak dan terus menebal membentuk lapisan tebal
pada seluruh permukaan paku. Warna air semakin gelap bahkan tampak sangat
kotor
|
F.
Pembahasan
Korosi merupakan
proses rusaknya benda-benda, terutama logam yang disebabkan oleh reaksi kimia
atau elektrokimia logam tersebut dengan lingkungannya. Contoh korosi yang
paling sering terjadi adalah perkaratan besi, yaitu suatu reaksi kimia kompleks
yang di dalamnya besi bergabung dengan oksigen dan air membentuk besi oksida
yang terhidrasi (Fe2O3.nH2) . Proses
perkaratan besi merupakan proses elektrokimia, yaitu oksidasi besi oleh oksigen
yang berasal dari udara dan reduksi oksigen.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi korosi :
1.
Oksigen
Oksigen berperan dalam
proses korosi karena oksigen mengalami reduksi pada bagian besi yang bertindak
sebagai katode. Berdasarkan hal ini, maka semakin banyak oksigen di suatu
tenmpat maka akan semakin cepat korosi besi (logam) di dalamnya terjadi.
2.
Air dan kelembaban udara
Seperti halnya oksigen,
air juga berperan dalam proses korosi. Semakin sering logam (besi) terkena air,
maka akan semakin cepat logam tersebut mengalami korosi. Selain itu, keberadaan
uap air di udara yang dinyatakan dengan kelembaban juga mempengaruhi korosi
besi. Dalam hal ini, udara yang banyak mengandung uap air (udara yang lembab)
akan mempercepat korosi
3.
Zat elektrolit
Zat-zat elektrolit,
terutama asam dan garam merupakan zat yang dapat mempercepat korosi logam.
Sebagai contoh, hujan asam dapat memicu proses korosi pada beberapa peralatan
yang terbuat dari logam, begitu juga dengan air laut yang mengandung garam
dapat memicu terjadinya korosi pada badan kapal yang terbuat dari logam.
Untuk menyelidiki lebih lanjut tentang
perkaratan besi tersebut dan juga menyelidiki faktor-faktor (oksigen, air dan
keelektrolitan) yang mempengaruhinya serta membuktikan
kebenaran teori yang saya dapat, saya melakukan penelitian selama 14 hari dengan membuat 8
kondisi berbeda pada masing masing gelas.
Berdasarkan penelitian yang telah saya lakukan mengenai
korosi. Saya menemukan bahwa dalam proses korosi terdapat beberapa faktor
yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut :
a) Keberadaan oksigen (O2)
b) Keberadaan H2O
c) Keelektrolitan larutan
Pengaruh factor-faktor
tersebut saya simpulkan dengan mengamati tingkat keparahan karat pada masing
masing gelas yang telah dikondisikan berbeda tersebut.
Pada hari 1-12
perkaratan paling parah terjadi pada paku yang direndam dalam air di gelas yang
terbuka. Hal ini jelas menunjukkan bahwa kombinasi antara air dan oksigen akan
lebih memberikan efek yang lebih signifikan dari pada keberadaan O2 saja
atau H2O saja.
Dalam penelitian ini,
saya menemukan sedikit ketidaksesuaian antara teori dan data yang saya
peroleh.Ketidaksesuaian ini adalah tentang pengaruh asam terdapat korosi. Dalam
teori disebutkan bahwa asam akan mempercepat korosi, akan tetapi pada
pengamatan saya dari hari ke-1 hingga ke-12 menunjukkan bahwa paku yang
direndam dalam HCl (asam) justru tidak mengalami perkaratan sama sekali. Paku
yang direndam dalam HCl terlihat semakin hitam dari hari ke hari.Hal ini jelas
tidak sesuai dengan berbagai teori yang telah dikemukakan dan hal itu membuat
saya berkesimpulan bahwa teori yang saya baca tentang pengaruh asam terhadap
perkaratan tersebut adalah salah.
Akan tetapi pemikiran
saya seketika berubah ketika volume cuka sudah mulai menyurut dan menyebabkan
sebagian batang paku muncul kepermukaan (tidak lagi terendam). Paku yang muncul
ke permukaan tersebut hanya dalam beberapa jam saja sudah mengalami perkaratan
yang cukup parah. Perkaratan tersebut semakin bertambah parah dan bahkan
membentuk suatu lapisan karat yang tebal untuk hari-hari selanjutnya hingga
akhir hari penelitian (hari ke-14) dan jauh melebihi karat pada paku yang
direndam di air biasa. Hal ini membuat saya mengetahui bahwa asam akan sangat
mempercepat korosi apabila ia telah berinteraksi dengan O2, dan akan
mencegah korosi apabila ia tidak berinteraksi dengan O2.
G.
Kesimpulan
Dari
percobaan yang telah saya lakukan, faktor yang paling cepat terjadinya korosi
adalah paku yang diletakkan dalam gelas terbuka yang berisi larutan HCl.
H. Daftar pustaka
Rufaida Anis Dyah, Waldjinah dan Wulandari Erna Tri.
2013. KIMIA untuk SMA/MA Kelas XII. Klaten: PT Intan Pariwara
5 komentar:
terima kasih banyak atas infonya :))
terimah kasih atas ilmunya ini dan ilmu sangat membantu saya
Terimakasih atas ilmunya..ini sangat membantu
Bacot
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan solusi Chemical yang tepat kepada Anda,mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.Harga
Terjangkau
Cost saving
Solusi
Penawaran spesial
Hemat biaya Energi dan listrik
Mengurangi mikroba & menghilangkan lumut
Salam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
1.
Coagulan, nutrisi dan bakteri
Flokulan
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Garment wash
Eco Loundry
Paper Chemical
Textile Chemical
Degreaser & Floor Cleaner Plant
2.
Oli industri
Oli Hydrolik (penggunaan untuk segala jenis Hydrolik)
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
3.
Other Chemical
RO Chemical
Hand sanitizer
Disinfectant
Evaporator
Oli Grease
Karung
Synthetic PAO.. GENLUBRIC VG 68 C-PAO
Zinc oxide
Thinner
Macam 2 lem
Alat-alat listrik
Packaging
Pallet
CAT COLD GALVANIZE COMPOUND K 404 CG
Almunium
Post a Comment