Di salah satu sudut kota, terdapat sebuah sekolahan yang
sangat di favoritkan oleh warga setempat. Sekolah ini juga mempunyai fasilitas
yang cukup menjanjikan, banyak siswa dan siswi yang lulus dengan nilai yang
sangat memuaskan. Dan prestasi yang di dapat dari sekolahan tersebut pun sudah
sangat banyak. Letak sekolahan ini sangat strategis, tidak begitu luas namun
banyak ruangan yang bisa di manfaatkan oleh siswa dan siswi untuk meraih
prestasi setinggi mungkin.
Di sekolahan tersebut terdapat siswi yang bernama Tiwi. Tiwi
merupakan salah satu siswa yang cerdas di kelasnya. Dia sekarang duduk di
bangku kelas 11 IPA 1. Tidak hanya itu, selama dia berada di sekolahan, dia
mempunyai banyak prestasi yang sudah di raihnya. Bahkan dia pernah menjuarai
olimpiade Matematika tingkat Nasional.
Sampai saat ini dia masih belum terpikirkan untuk memiliki
pacar. Yang ada dipikirannya adalah dia ingin membahagiakan kedua orang tuanya
dengan prestasi yang sudah ia raih.
Setiap ada cowok yang ingin menjadi pacarnya, ia tolak. Karna
dia tidak ingin gara-gara pacaran nilai nya menjadi anjlok.
Sampai saat menjelang penerimaan murid baru di sekolahannya,
dia masih tak ingin untuk mempunyai pacar.
Pada suatu ketika, ia di panggil gurunya untuk ke ruang guru.
Namun pada saat ia ingin ke ruangan guru, tiba-tiba perutnya mules. Dan Ia pun
bergegas menuju toilet terlebih dahulu. Setelah selesai dan karena takut di
marah, ia pun berlari dari toilet menuju ke ruangan guru.
Ketika di depan lab. Multimedia, dimana tempat tersebut adalah
tempat untuk pendaftaran murid baru. Tiba-tiba saja ada anak cowok
memberhentikan larian si Tiwi. Dan berkata “maaf kak, boleh pinjam pena nya?,”
Tanya anak cowok tersebut. “oh, iya boleh, ini,”sambil memberikan pena tersebut
ke anak cowok. “terima kasih kak, pinjam bentar kak ya?.”senyum manis yang di
berikan anak cowok tersebut. Tiba-tiba saja, Tiwi ingat akan panggilan nya
untuk ke ruang guru, lalu ia pun berlari dan meninggalkan cowok tersebut. Anak
cowok tersebut bersikeras memanggil Tiwi namun tak di hiraukan. Anak cowok
tersebut bingung, bagaimana caranya untuk mengembalikan pena yang ia pinjam
tadi.
Dia masih belum terlalu mengerti dengan daerah sekolahan ini,
bahkan namanya aja dia gak tau, karena belum sempat kenalan karena di tinggal
lari.
Cowok tersebut mencari ide bagaimana bisa mengembalikan pena
itu. Lalu dia memasuki lorongan kecil di samping lab. Multimedia. Di sana dia
melihat sebuah mushola, dia duduk disana dan berharap bisa bertemu lagi dengan
pemilik pena tersebut. Lama menunggu membuat dia bosan dan malu karena di lihatin
dengan kakak-kakak senior. Akhirnya dia memutuskan untuk menaruh pena tersebut
di depan Mushola dan di pena tersebut terdapat kertas yang di tempel cowok itu
dengan tulisan “maaf kak, aku cuma ingin mengucapkan terima kasih kepada kakak
yang sudah meminjamkan pena ini, kalau kakak sudah membaca kertas ini, hubungi
nomor ini ya 085252356353. Kalau gak mau juga gak apa, aku juga gak akan maksa.
Tapi aku berharap kakak mau menghubungi nomor itu. terima kasih. Viar.” Lalu cowook
itupun pulang ke rumah.
Jam 11.50, saat azan berkumandang. Tiwi pun segera mengambil
wudhu untuk solat. Tapi terlebih dahulu ia melepaskan sepatu dan kaos kaki nya
di depan Mushola. Ketika ia hendak mengambil wudhu, tangan nya menyentuh benda.
Benda itu tak lain adalah pena yang ia pinjamkan dengan murid baru. Tiwi pun
lalu membaca surat yang ada di pena nya itu. Setelah membaca Tiwi lalu
mengambil air wudhu dan langsung solat.
Ketika selesai solat, Tiwi lalu terbayang dengan isi surat
tersebut. Ia bingung, di telpon apa enggak nomor itu. Ia takut kalau yang punya
nomor itu akan menipu dia. Lalu Tiwi pun
cepat-cepat menghapuskan semua pikiran negatifnya itu.
****
Malam pun tiba, saat Tiwi selesai belajar ia pun segera tidur
agar besok dia tidak terlambat pergi ke sekolah. Namun saat dia ingin
memejamkan matanya, lagi-lagi dia teringat dengan cowok itu, dengan nama yang
tertera di kertas itu “VIAR”. Tiwi takut jika tiap waktu luang dia terus
menerus memikirkan Viar.
****
2 hari kemudian, ia gak tahan. Karena dia selalu terbayang
dengan nomor itu. Dan akhirnya dengan sedikit rasa ketakutannya itu, Tiwi pun
mencoba untuk menghubungi nomor yang ada di kertas itu. Tiwi pun terkejut saat
mendengar suara cowok, lalu ia cepat-cepat memutuskan teleponnya itu.
Tiwi sangat takut sekali. Tidak lama kemudian Tiwi mendapat
sms dari nomor yang ia telpon tadi. Pelan-pelan ia membuka sms tersebut, lalu
ia melirik isi pesan tersebut dengan 1 mata. Di lihatnya isi pesan tersebut
“ini siapa?”. Mau tidak mau Tiwi pun harus membalasnya “aku Tiwi, apa benar ini
nomornya Viar?”. Menunggu balasan dari Viar, Tiwi pun mengambil wudhu dan
segera solat duha. Karena dia ingin berdoa kepada Allah semoga Viar ini orang
yang baik.
Setelah selesai solat, Tiwi pun lalu membuka sms dari Viar
“Iya, ini Tiwi mana?”
Tiwi: ‘orang yang meminjamkan kamu pena’
Viar: ’oh, kak Tiwi toh
namanya :D. Oh ya sekali lagi terima kasih kak ya, sudah mau meminjamkan Viar
pena
Tiwi: ‘iya, sama-sama’
****
Keesokan harinya, Tiwi selalu terbayang dengan kejadian waktu
pertama kalinya ia bertemu dengan Viar. Untung saja pada saat itu di sekolahnya
sedang di adakan Class Meeting. Dan mungkin saat ini Tiwi sedang jatuh cinta.
****
2 hari kemudian, kertas yang berisi pengumuman kelulusan
siswa baru di tempel di madding dekat lab. Multimedia. Tiwi pun segera melihat
dan mencari nama cowok tersebut. Dan ternyata nama Viar terdapat di nomor
urutan pertama. Betapa pintarnya cowok tersebut pikir Tiwi.
Saat Tiwi membalikkan badannya dan ingin pergi ke lapangan
basket, dari kejauhan Tiwi melihat sosok seperti Viar. Karena malu untuk
bertemu dengan Viar, Tiwi pun segera pergi ke lapangan basket untuk melihat
teman sekelasnya sedang bertanding basket. Namun pada saat Tiwi duduk di bawah
pohon dekat lapangan basket, Tiwi melihat Viar dari kejauhan. Ia melihat wajah
Viar yang kelihatannya sangat senang. Dan Tiwi pun senyum-senyum sendiri,
sampai temannya menegurnya “kenapa senyum-senyum sendiri Wi?,” “gak, hehe,”
jawab Tiwi dengan dengan malu-malu. “hayooo,, pasti lagi kesemsem ya sama
seseorang?,”goda temannya. “ih, apaan sih, gak kok,”jawab Tiwi dengan pipi
memerah. “ciyee Tiwi lagi jatuh cinta sama seseorang, siapa Wi? Kasi tau aku
dong Wi, kenalin sama aku. Aku mau lihat siapa orangnya yang udah bisa membuat
seorang Tiwi jatuh cinta,hahaha,”goda temannya lagi. “apa-apaan sih kamu ini,
lebay deh. Biasa aja kali.”Tiwi pun tersipu malu.
****
Hari ini adalah hari dimana semua siswa menerima RAPOR.
Setelah menunggu berjam-jam, akhirnya bel pun berbunyi, itu tandanya para siswa
dan siswi akan segera mendengarkan hasil pembelajaran mereka selama kurang
lebih 1 tahun.
Dan setelah di umumkan, ternyata Tiwi mendapat peringkat
pertama di kelasnya. Tidak hanya itu, Tiwi pun meraih juara umum antar kelas
XI. Tiwi sangat bersyukur sekali atas prestasi yang dia raih itu.
****
Liburan pun menghampiri anak
sekolahan.
****
Memasuki liburan hari ke 7, Viar sangatlah rindu pada Tiwi.
Begitu sebaliknya, Tiwi diam-diam juga memikirkan Viar. Di hati kecilnya Tiwi,
dia ingin sekali merasakan pacaran. Namun dia juga masih ragu, ragu akan
prestasinya yang akan anjlok jika berpacaran.
Tiwi pun memberanikan diri untuk menceritakan isi hatinya ini
kepada ibunya. Dan kebetulan ibunya sedang bersantai sambil melihat keindahan
bunga-bunga yang ada di taman depan rumahnya.
Tiwi: Ibu, Tiwi pengen cerita sama ibu ..
Ibu: Cerita apa? Masalah sekolah ?
Tiwi: Bukaan…
Ibu: Trus apa ?
Tiwi: Emmm,, anu bu ..
Ibu: Anu apa??
Tiwi: Hmm,, tapi ibu jangan marah dulu sebelum Tiwi cerita
sampai selesai ..
Ibu: Iyaa… cerita laa..
Tiwi: Gini ….
Dan Tiwi pun menceritakan semuanya. Walaupun ia sedikit malu
kepada ibunya karena menceritakan hal seperti itu.
Ibu: oohh,, ternyata kamu lagi jatuh cinta toh Wi’ :D, tak
kira kamu mau cerita apa, haha
Tiwi: Ih ibu… jangan di ketawain dong, Tiwi kan jadi malu
nih..
Ibu: iya.. iya.. hahaha, tapi bagus dong..
Tiwi: Bagus apanya bu?
Ibu: Ya.. baguslah, berarti kamu sekarang sudah besar
Tiwi: Yee ibu… emang aku sekarang keliatan anak kecil apa -,-
Ibu: Bukan itu maksud ibu, maksud ibu itu sekarang kamu sudah berpikiran seperti layaknya anak remaja sekarang ini. Tapi ibu gak akan marah kok kalau kamu nantinya akan pacaran sama .. siapa itu namanya ?
Tiwi:Viar.. Ih ibuu.. kan belum tentu juga dia suka sama aku
Ibu: Ha iya.. Viar.. Tapi saran dari ibu cuma satu. Kalau nanti kamu sudah pacaran sama dia, jangan lupa dengan tugas utama kamu sebagai seorang pelajar. Ingat ! sekarang kamu sudah kelas 3, LULUS tidaknya kamu itu tergantung dari diri kamu sendiri.
Tiwi: Iyaaa.. Ibu… Tiwi akan ingat kata-kata Ibu.
****
Ibu: Bukan itu maksud ibu, maksud ibu itu sekarang kamu sudah berpikiran seperti layaknya anak remaja sekarang ini. Tapi ibu gak akan marah kok kalau kamu nantinya akan pacaran sama .. siapa itu namanya ?
Tiwi:Viar.. Ih ibuu.. kan belum tentu juga dia suka sama aku
Ibu: Ha iya.. Viar.. Tapi saran dari ibu cuma satu. Kalau nanti kamu sudah pacaran sama dia, jangan lupa dengan tugas utama kamu sebagai seorang pelajar. Ingat ! sekarang kamu sudah kelas 3, LULUS tidaknya kamu itu tergantung dari diri kamu sendiri.
Tiwi: Iyaaa.. Ibu… Tiwi akan ingat kata-kata Ibu.
****
Beberapa hari kemudian, Tiwi sadar akan cara SMS dari Viar.
Semakin hari semakin romantis. Tiwi juga takut kalau nantinya jika Viar nembak
Tiwi dan Tiwi menerimanya, prestasi belajar Tiwi akan menurun. Di lain sisi,
Tiwi sudah terlanjur jatuh cinta kepada Viar.
****
****
Liburan sekolah telah usai, siswa dan siswi Sekolah Dasar
hingga Sekolah Menengah Atas kembali masuk sekolah seperti biasanya. Namun
masih banyak teman-teman satu sekolahan Tiwi yang terlambat. Padahal, di hari
itu juga merupakan hari pertama anak kelas 1 MOS.
Mungkin ini kali ya,, yang namanya orang sedang jatuh cinta..
Kedua bola mata Tiwi selalu mencari sosok pria yang tlah membuat hatinya
dag.dig.dug saat melihat pria tampan tersebut.
****
Akhirnya Masa Orientasi Siswa kelas 10 telah usai, dan mereka
mulai belajar namun tidak sepenuhnya belajar. Ya.. mungkin hanya perkenalan
satu sama lain saja.
****
5 bulan kemudian, Viar dan Tiwi sudah sangat akrab sekali.
Orang yang tidak mengenal mereka berdua mungkin bisa saja mengira bahwa mereka
itu pacaran. Tapi Viar belum cukup berani untuk menyatakan cinta kepada kakak
kelas yang sudah lama ia sukai.
****
Pada saat seminggu sebelum melaksanakan Ulangan Tengah
Semester, akhirnya Viar memberanikan diri untuk menyatakan cinta kepada Tiwi
secara langsung di depan rumah Tiwi, saat Viar mengantarkan Tiwi pulang
sekolah.
Tiwi: emm,, makasih ya udah ngantarin Tiwi pulang sekolah
Viar: iya,, sama-sama
Tiwi: hehe, kalau gitu Tiwi masuk ke dalam ya..
Viar: eh tunggu Tiwi *sambil memegang tangan kanan Tiwi*
Tiwi: eh, ada apa? *dag.dig.dug jantung Tiwi saat di pegang
tangannya oleh Viar*
Viar: aku mau ngomong sesuatu sama kamu
Tiwi: apa ? kayak Syahrini aja ‘SESUATU’ , haha *mencoba memecahkan suasana hatinya yang sedang bergemetaran*
Viar: haha, ah kamu bisa aja wi’
Tiwi: haha, eh kamu mau ngomong apaan tadi ?
Viar: hm, aku mau ngomong serius nih
Tiwi: iya, ada apa?
Viar: hmm… kita to the point aja ya
Tiwi: iya, terserah kamu aja deh. Emang apaan sih? Bikin penasaran aja
Viar: Emb… aku suka sama kamu Tiwi, mau gak kamu jadi pacar aku?
Tiwi: ha? Er…….. *gemetaran*
Viar: aku sudah lama suka sama kamu Wi’, Cuma aku baru berani aja mengungkapkannya sekarang.
Tiwi: er…. *masih gemetaran*
Viar: aku serius Wi’, aku gak bohong. Aku janji gak akan buat prestasi kamu nurun, dan aku juga janji gak akan nyakitin hati kamu
Tiwi: er… tapi maaf …
Viar: maaf buat ?
Tiwi: maaf kalo Tiwi gak bisa nolak Viar
Viar: ha? Maksudnya ?
Tiwi: yaa.. aku gak nolak :D
Viar: itu artinya……..
Tiwi: yaa…
Viar: kamu serius wi’ ?
Tiwi: iya, hehe
Viar: Alhamdulillah, pilihan ku tepat
Tiwi: apa ? kayak Syahrini aja ‘SESUATU’ , haha *mencoba memecahkan suasana hatinya yang sedang bergemetaran*
Viar: haha, ah kamu bisa aja wi’
Tiwi: haha, eh kamu mau ngomong apaan tadi ?
Viar: hm, aku mau ngomong serius nih
Tiwi: iya, ada apa?
Viar: hmm… kita to the point aja ya
Tiwi: iya, terserah kamu aja deh. Emang apaan sih? Bikin penasaran aja
Viar: Emb… aku suka sama kamu Tiwi, mau gak kamu jadi pacar aku?
Tiwi: ha? Er…….. *gemetaran*
Viar: aku sudah lama suka sama kamu Wi’, Cuma aku baru berani aja mengungkapkannya sekarang.
Tiwi: er…. *masih gemetaran*
Viar: aku serius Wi’, aku gak bohong. Aku janji gak akan buat prestasi kamu nurun, dan aku juga janji gak akan nyakitin hati kamu
Tiwi: er… tapi maaf …
Viar: maaf buat ?
Tiwi: maaf kalo Tiwi gak bisa nolak Viar
Viar: ha? Maksudnya ?
Tiwi: yaa.. aku gak nolak :D
Viar: itu artinya……..
Tiwi: yaa…
Viar: kamu serius wi’ ?
Tiwi: iya, hehe
Viar: Alhamdulillah, pilihan ku tepat
Dan akhirnya mereka berdua pun jadian. Tiwi segera memberitahukan kepada sang ibu, dan sang ibu pun merestuinya dengan satu persyaratan yaitu tidak lupa dengan tugasnya sebagai seorang pelajar.
Dan pada saat penerimaan raport untuk Tengah Semester, semua
nilai-nilai Tiwi naik. Begitu pula dengan Viar. Mereka berdua sama-sama meraih
juara 1 di kelas mereka masing-masing. Tidak hanya itu, Tiwi juga mendapatkan
piagam penghargaan untuk Juara 1 umum antar kelas 12 IPA, sedangkan Viar
mendapatkan piagam penghargaan untuk juara 1 umum antar kelas 10.
Tiwi sangat gembira sekali, ia sadar bahwa dengan pacaran
belum tentu dapat menurunkan prestasi belajar di sekolah. Asalkan ada kemauan
untuk belajar lebih giat dan tidak hanya terfokuskan pada pacaran.
Manfaatkan waktu luang. Dari pada menghabiskan waktu hanya
untuk mengukur jalan LEBIH BAIK belajar kelompok bersama pacar.
Ambil sikap yang positif dari pacaran untuk para pelajar.
Karena kesuksesan datang dari dalam diri kita sendiri bukan dari seorang pacar.
Pacar merupakan orang pendamping kita untuk menuju kesuksesan, selain itu
jangan lupa untuk berdoa kepada Allah Swt. Insyaallah kita akan meraih
kesuksesan dengan senang hati.
Dan berkat sebuah pena akhirnya Tiwi dapat membuka hatinya
kepada satu orang. Dan orang yang beruntung adalah Viar.
>THE END<
2 komentar:
aaaa .. cerita nya romantis n happy ending :D i like it resti :)
thank you nina :)
Post a Comment